Thursday, April 26, 2007

Home
Budaya
Digital
Ekonomi
Internasional
Iptek
Jakarta
Nasional
Nusa
Olahraga
Majalah
Koran
Pusat Data
Tempophoto
Indikator
English
Apa Itu RSS?



Sulawesi Utara

Kasus Kekerasan Perempuan Tinggi
Kamis, 25 November 2004 | 12:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Selama bulan Januari hingga Oktober 2004 telah terjadi 334 kasus kekerasan terhadap perempuan di Sulawesi Utara. "Penganiayaan merupakan kasus paling tinggi," kata Koordinator Pelaksana Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Vivi George, Kamis (25/11).

Menurut Vivi, selain penganiayaan, kasus lainnya yang
cukup menonjol adalah perkosaan, pencabulan, penjualan
(traficking), perselingkuhan dan pembunuhan.
Sebelumnya, pada tahun 2003, Lembaga Swadaya
Masyarakat Swara Parangpuan Manado mendata sebanyak
577 kasus kekerasan pada perempuan. Tahun 2002
tercatat 376 kasus.

Untuk menyebarluaskan pemahaman tentang segala bentuk
kekerasan yang dialami perempuan, dilakukan kegiatan
kampanye 16 hari. Kampanye ini dimulai Kamis 25/11. Di
Manado, kegiatan ini dipusatkan di Taman Kesatuan
Bangsa.

Menurut Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sulawesi Utara Hetty Geru, tingginya kasus kekerasan
terhadap perempuan di Sulawesi Utara ini harus
dihapus. Ini membutuhkan kerja sama, misalnya melalui
kegiatan kampanye anti kekerasan. "Kasus-kasus ini
perlu dievaluasi untuk dicari akar penyebabnya,"
ujarnya.

Menurut Hetty dari tahun ke tahun kegiatan kampanye
ini mendapat respon beragam. Tahun ini kampanye anti
kekerasan bukan hanya melibatkan sejumlah LSM, tapi
juga pemerintah.

Di Indonesia, kasus kekerasan terhadap perempuan
cukup tinggi. Data yang dikumpulkan Komnas Perempuan,
tahun 2001 terjadi 3169 kasus. Jumlah ini meningkat
menjadi 5163 kasus di tahun 2002. Tahun 2003 kasus
meningkat lagi menjadi 5934. "Melalui kampanye anti
kekerasan ini diharapkan pemerintah, aparat penegak
hukum, aktivis HAM perempuan kerja bersama dan
bersinergi mendukung kegiatan ini,"kata Nanen dari
Komnas Perempuan.

Kegiatan kampanye ini bukan hanya di Indonesia. Tapi
juga diselenggarakan di seluruh dunia untuk mendorong
upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Kampanye internasional ini dicetuskan tahun 1991 pada
Women's Global Leadership Institute yang disponsori
Center for Women's Global Leadership. Setiap tahun
kegiatan berlangsung tanggal 25 November. Ini
merupakan hari internasional penghapusan kekerasan
terhadap perempuan. Kegiatan berlangsung hingga 10
Desember yang merupakan hari HAM internasional.

Selang waktu 16 hari ini terdapat juga kegiatan hari
AIDS sedunia tanggal 1 Desember. Hari internasional
untuk penghapusan perbudakan tanggal 2 Desember dan
tanggal 3 Desember sebagai hari internasional
penyandang cacat. Selain itu, tanggal 5 Desember
diperingati sebagai hari internasional bagi
sukarelawan dan 6 Desember hari tidak ada toleransi
bagi kekerasan terhadap perempuan.

Verrianto Madjowa




INDEKS BERITA LAINNYA :







dibuat oleh Radja:danendro

Berita Terkait

• Kekerasan Seksual Dalam Rumah Tangga di NTB Meningkat
• Empat Tahanan Kabur dari LP Mataram
• Seorang Guru Terancam Hukuman Seumur Hidup
• VCD Bajakan Film Buruan Cium Gue Laku Keras
• Lokalisasi PSK di Manado Perlu Dikaji
• Polisi Usut Pelecehan Panitia 17 Agustus
• Artis Faisal Dihukum Lima Tahun Penjara
• Buruh Migran Diperkosa Agennya
• DPRD Didesak Buat Perda Perlindungan Perempuan dan Anak
• Senin, Koalisi Perempuan Gelar Aksi Seribu Payung
> selengkapnya...



Komentar Anda
-
Kirim


Berita Terakhir

• Logistik Diperbaiki Menjelang Open Sky
• Asosiasi Rokok Putih Khawatirkan Pembatasan Investasi
• Larangan Ekspor Pasir Tak Mungkin Dicabut
• Menteri PU Janji Gelar Tripartit Rabu Depan
• Mantan Rektor IPDN Diperiksa Polisi


<< November,2004 >>
M Sn Sl R K J S
01 02 03 04 05 06
07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30






buatan danendro English | Japanese | Registrasi | Help | About us
copyright TEMPO 2003

Kembali ke atas
Home | Nasional | Ekonomi & Bisnis | Nusa | Jakarta | Indikator | Opinet
Majalah | Koran Tempo | Pusat Data